Senin, 22 November 2021

ANAK MUDA BERANI BIKIN PERUBAHAN DI DUNIA DIGITAL

NaraSumber : Ibu Rosminiyati, S.Pd
Moderator  : Bpk. Muliadi
Kelas : Guru Motivator Literasi Digital (GMLD)


Pertemuan ke 10 kegiatan Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD)  dilaksanakan pada hari Senin tanggal 22 November 2021 di kelas ini kembali belajar tentang Literasi Digital dengan Tema “ Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital” dengan narasumber  Ibu Rosminiyati,S.Pd dan Moderator Bpk. Muliadi dengan menggunakan aplikas Whatsapp.

Profil
Rosminiyati, S.Pd  adalah peserta Belajar Menulis PGRI asuhan Om Jay gelombang 19 (12 Juli s.d. 17 September 2021) yang dengan penuh perjuangan baru saja lulus dari kelas belajar ini (Oktober 2021).
Berkat ilmu dan semangat yang terus menerus diberikan oleh para guru di kelas Belajar Menulis, keberanian untuk mengalahkan rasa takut dan tidak percaya diri mulai tumbuh. Akhirnya, “Lomba Blog tingkat Nasional dalam Memperingati Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda” yang diselenggarakan oleh Guru Blogger Indonesia bekerja sama dengan Ikatan Guru TIK PGRI pada Bulan Oktober 2021 pun diikuti. Keberhasilan menaklukkan blog gurupenggerakIndonesia.com merupakan pengalaman yang luar biasa. Keajaiban yang diberikan Allah dari usaha yang tak terhingga adalah juara 2 dalam perlombaan bergengsi ini.

Bermodalkan motto “Belajar tak mengenal usia” dan kesempatan berbagi yang diberikan begitu luas oleh Om Jay dan Tim, telah pula mengantarkannya untuk belajar menjadi moderator pada Pelatihan Belajar Menulis PGRI gelombang 21 dan 22 dan Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital angkatan pertama ini.

Karya-karya hasil Belajar Menulis Ibu. Rosminiyati,S.Pd :
Buku antologi “Writing is My Passion – Jilid 1” Agustus 2021
Buku antologi “Merdeka Berpantun Cinta Budaya Negeri” September 2021
Buku solo “Jendela Literasi – Kumpulan Artikel Dunia Menulis dan Menerbitkan Buku” Oktober 2021.

Materi
Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital

Tema tersebut, sesungguhnya ingin mengulik 2 kata kunci yang menjadi pedoman pembahasan hari ini.
1.Berani, berdasarkan KBBI V online diartikan “mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut).
2.Perubahan adalah hal (keadaan) berubah; peralihan; pertukaran. (KBBI V online). Tentu saja, dalam hal ini adalah perubahan dari keadaan semula menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.

Pertanyaannya Mengapa perlu melakukan perubahan di dunia digital?, jawabnnya adalah :
1.Kebutuhan. Perubahan dan perkembangan teknologi tak luput pula terjadi pada bidang pendidikan. Mau/tidak mau, suka/tidak suka, sebagai guru kita juga harus mengikuti perubahan tersebut. Untuk data GTK dan peserta didik, semuanya kini sudah menggunakan digitalisasi/online. Guru-guru dituntut untuk bisa mengisi datanya secara mandiri terkait data personal maupun riwayat pendidikan/pekerjaan, dan lain sebagainya.Tak hanya itu, derasnya laju informasi di bidang ilmu pengetahuan yang disebabkan oleh kemajuan teknologi menuntut guru untuk melakukan perubahan. Jika tidak, ada kemungkinan kita akan ditinggalkan oleh murid-murid kita.
2. Menyalurkan hobi. (sudah dijelasakn narasumber sebelumnya)
3.Tambahan penghasilan. (sudah dijelaskan narasumber sebelumnya)
4. Berbagi (sudah dijelaskan narasumber sebelumnya)

5 ( Lima ) hal yang mempengaruhi Perubahan di Dunia Digital :
1.Tekad/semangat. Jika sudah ada keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan di dunia digital, maka kita akan berusaha belajar kapanpun, di mana pun, dan dengan siapa pun.
2. Lingkungan. Pengaruh lingkungan besar sekali terhadap perubahan kita di dunia digital. Apabila kita berada di lingkungan orang-orang yang sangat aktif bergelut dalam dunia digital, secara sadar atau tidak, kita pun akan ikut arus tersebut. Sebaliknya, jika lingkungan kita termasuk golongan terbelakang, otomatis kita juga akan jalan di tempat.
3.Sarana/Prasarana. Dunia digital terakit erat dengan sarana/prasarana (gawai, laptop, PC, kuota data internet, jaringan, listrik, dll.). Jika fasiltas tidak dimiliki/tidak mendukung, tentu saja kita tidak bisa melakukan perubahan di dunia digital.
4.Kesempatan. Terkadang kita temukan keadaan seseorang ingin melakukan perubahan di dunia digital, namun karena tidak ada kesempatan, maka perubahan itu pun menjadi tertunda.
5.Dukungan. Ada kalanya, untuk melakukan perubahan, kita memerlukan dukungan orang-orang di sekitar kita dalam bentuk dukungan fisik, mental, dan finansial. Hal ini penting, karena melakukan perubahan di bidang digital bulkanlah hal sederhana bagi orang-orang tertentu.

Menurut narasumber kita semua di sini adalah motivator, yang artinya orang (perangsang) yang menyebabkan timbulnya motivasi pada orang lain untuk melaksanakan sesuatu; pendorong; penggerak. (KBBI V online). Dalam hal ini, kita berperan sebagai motivator bagi anak muda (murid-murid, anak-anak kita) untuk berani melakukan perubahan di dunia digital. Untuk bisa menggerakkan orang lain agar berubah, tentunya kita sudah harus menggerakkan diri kita sendiri untuk berubah. Mengapa? Karena kita adalah guru dan orang tua yang menjadi model bagi murid-murid dan anak-anak kita. Seperti yang sama-sama kita ketahui, anak-anak tidak akan bergerak jika kita hanya menyuruh atau mengajak tanpa adanya bukti yang bisa mereka lihat atau tiru. Permasalahannya, Apakah kita sendiri sudah berubah? atau tepatnya, Apakah kita sendiri sudah berani melakukan perubahan?

"Terkait perubahan, masing-masing kita tentu saja berbeda. Perubahan untuk masing-masing kita disesuaikan dengan kondisi awal yang kita punya."

Bentuk/Jenis Perubahan di Dunia Digital:
1. Tidak bisa -> bisa;
2. Tidak berani -> berani;
3. Sudah bisa -> banyak/terampil;
4. Banyak -> berkualitas;
5. Sendiri -> kolaborasi;
6. Sederhana/biasa -> istimewa/unik/menarik;
7. Tidak berguna -> bermanfaat;
8. Untuk sendiri -> berbagi/inspiratif/memotivasi;
9. Dan lain-lain.

Untuk melakukan perubahan di dunia digital, tidak perlu merasa minder atau takut hanya gara-gara melihat karya-karya luar biasa dari orang-orang hebat yang sudah ada di ruang maya. Mereka juga bermula dari bukan siapa-siapa. Namun, karena mereka sudah memulainya, dan tentunya lebih dulu dari kita, serius melakukannya, dan dengan seperangkat kelebihan yang dimiliki, akhirnya menjadi seperti apa yang kita lihat saat ini. Hal ini tidak menutup kemungkinan terjadi pula pada diri kita jika kita melakukan hal yang sama. Selanjutnya, jalani prosesnya dengan sabar, karena tidak ada yang instan. Berpijak pula pada latar belakang pengetahuan dan pengalaman, serta “perangkat lunak” yang ada pada diri kita masing-masing, jangan mengukur capaian kita dengan keberhasilan orang lain. Cukuplah kesuksesan orang lain menjadi motivasi, sebagai pemantik semangat di saat kita lemah.

Uraiannya sebagai berikut ;
1.Mengubah mindset (pola pikir), antara lain:
•Usia tua  Merasa muda
•Guru jadul -> Guru gaul
•Tidak sempat ->Menyempatkan diri
•Tidak mampu -> Saya bisa
Usia tua sering dijadikan alasan bagi guru-guru untuk tidak berubah dan tidak mau beradaptasi dengan keadaan, dengan dalih sebentar lagi akan pensiun, dan lain-lain. Padahal, umur yang tua dengan perangkat perkembanagn dan kemajuan yang dimilikinya, justru akan menjadi daya tarik tersendiri bagi murid-murid kita untuk berubah juga. “Guru jadul aja bisa gaul, masak kamu gak?”. Tidak sempat juga sering diajadikan alasan. Waktu kita sama, 24 jam. Tidak ada seorang pun yang dilebihkan barang sedetik pun. Di sini, hanya butuh manajemen waktu.
2. Meluruskan niat. 
Niatkan perubahan yang kita lakukan untuk kebaikan umat, khususnya anak-anak didik kita. Tidak tertutup kemungkinan, pada saat kita melakukan perubahan, banyak kendala yang menghadang. Jika niat kita baik, hanya mengharapkan rida Allah, maka akan ada banyak jalan yang memudahkan urusan kita.
3.Berani keluar dari zona nyaman. Hal ini tidak gampang dilakukan. Banyak kesenangan yang harus ditukar dengan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi dalam gerakan perubahan diri. Cara yang paling ampuh adalah dengan memaksakan diri. Perbuatan baik dimulai dari keterpakasaan, kemudian berubah menjadi kebiasaan, selanjutnya menjadi kebutuhan. Apabila sudah sampai pada kebutuhan, jika kita tidak melakukannya, kita akan merasa haus dan lapar.
4.Bergabung dalam komunitas. Hal ini penting. Berada dalam ruang lingkup yang sempit, membuat kita sulit berkembang. Berada dalam komunitas, menjadikan kita semakin terbuka terhadap perubahan. Banyak sekali hal baru yang menginspirasi, memotivasi, dan menguatkan kita untuk mengubah diri. Bahkan, kesempatan berkembang luar biasa terbuka lebar. Salah satu komunitas yang menawarkan menu lengkap dan istimewa tanpa biaya adalah Belajar Menulis PGRI yang diprakarsai Om Jay.  Di komunitas ini, kita bisa bermetamorfosa begitu cepat. Kita bisa belajar banyak hal. Jika tidak percaya, silakan buktikan sendiri.
5.Bangun kolaborasi. Sebagai manusia yang sarat dengan keterbatasan, kolaborasi penting dilakukan. Dengan kolaborasi, kekuatan menjadi berlipat ganda, dan kekurangan bisa ditutupi. Akhirnya, terciptalah karya yang luar biasa.
6.MULAI. Gerakan apa pun tidak akan berjalan tanpa memulainya. Karena itu, mulailah saat ini, dan jangan pernah menundanya lagi.

Selanjutnya, untuk jenis platform digital, cukuplah kita fokus pada yang kita sukai dan pahami. Seiring berjalannya waktu, kita bisa terus mengembangkan diri dengan belajar yang lainnya. Terkait tema “Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital” bagi anak-anak kita, kita tidak perlu mengajari mereka cara menggunakan platform digital. Mereka jauh lebih pintar dan terampil dari pada kita. Sebaliknya, kitalah yang perlu belajar dari mereka. Target kita adalah meluruskan penggunaan media digital pada mereka. Bermain game yang hampir menyita sebagian besar waktu mereka dengan gawai, kita alihkan kepada kegiatan lain yang jauh lebih bermanfaat.
Bagaimana caranya?
1.Kolaborasi. Kita berada pada komunitas sekolah yang luas. Anak-anak didik kita jumlahnya banyak. Kita tidak mungkin bisa melakukannya sendiri. Oleh karena itu, perlu dibangun kolaborasi di antara sesama guru.
2.Melakukan sosialisai tentang literasi digital. Kita bisa menggunakan materi yang sudah kita peroleh dari pelatihan GMLD ini. Untuk waktunya:
• Pertemuan langsung/tatap muka di dalam ruangan kelas;
• Pada saat upacara atau waktu khusus.
3.Memfasilitasi murid-murid kita melakukan hal-hal positif dalam dunia digital.
•Membuat komunitas di sekolah, misalnya: komunitas bloger sekolah, komunitas YouTuber sekolah, dll.
4.Memotivasi:
• Mengadakan perlombaan;
• Memberikan hadiah, dll.



Closing statement
Belajar tak mengenal usia. Berbagi adalah jalan menuju keabadian ilmu dan kebaikan. Di langit masih ada langit, karena itu tetaplah merunduk di saat kita telah berisi. 
Mulailah gerakan perubahan dari diri sendiri, dari hal-hal kecil, dan dari hati, tanpa menunggu instruksi, serta libatkan Allah dalam setiap urusan.

Sampailah diskusi hari ini pada sesi sesi tanya jawab di pandu oleh Moderator Bpk. Muliadi. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang bermutu dan yang di jawab narasumber dengan berkualitas, menambah motivasi saya, bersemangat  dan berdoa semoga selalu bersemangat mengikuti diskusi-diskusi yang diadakan dalam grup ini GMLD (Grup Motivator Literasi Digital) dan benar-benar grup ini berisi para Motivator yang keren From Zero to Hero, saya Salut..Bangga...telah gabung dalam grup ini. Terima kasih ya Allah.

Alhamdulillah, kegiatan pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) pertemua ke 10 berjalan dengan lancar. Terima kasih kepada Ibu Rosminiyati, S.Pd yang telah tulus berbagi kepada kami semua. Semoga ilmu ibu berikan dapat mengantarkan kami kepada kebaikan, dan keberkahan bagi kita semua. Semangat...semangat...semangat....semangat....semangat....

Parungpanjang, 22 November 2021
Penulis,


M. Chaerudin,S.Pd














7 komentar:

  1. Cepat tepat dan lengkap .... Lanjutkan ...

    BalasHapus
  2. Terima kasih telah belajar bersama. Semoga bermanfaat dan berkah.

    BalasHapus
  3. Semangat, Pak! Saya makin bersemnagat dengan tingginya semangat Bapak. Terima kasih telah belajar bersama. Semoga bermanfaat dan berkah.

    BalasHapus

MEREVIEW BUKU

  Bagaimana Cara untuk Mereview Buku?   Kali ini, saya akan menjelaskan atau memberi tahu bagaimana caranya untuk mereview sebuah buku y...